Mengenal Non Destructive Testing
Dalam dunia inspeksi atau pengujian pasti sudah banyak yang mengenal kata “NDT”, tapi tidak dipungkiri masih banyak pula yang belum tahu tentang arti kata “NDT”, NDT merupakan singkatan dari Non Destructive Testing yang berarti uji tak rusak.
Apa itu Non Destructive Testing ? Mungkin masih terdapat pertanyaan seperti itu, Non Destructive Testing merupakan salah satu teknik pengujian material tanpa merusak/menghancurkan benda yang diuji.
Pengujian ini berfungsi untuk mendeteksi secara dini akan timbulnya crack atau flaw pada suatu material, seperti pipa,plat dan masih banyak lagi sesuai kebutuhan.
Pengujian ini berfungsi untuk mendeteksi secara dini akan timbulnya crack atau flaw pada suatu material, seperti pipa,plat dan masih banyak lagi sesuai kebutuhan.
Dari tipe keberadaan crack yang terdapat pada material, NDT dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: inside crack dan surface crack.
Inside Crack
Untuk inside crack ada 3 metode yang dapat digunakan, yaitu NDT :
- Radiography (Xray), dengan
menggunakan sinar X untuk mendapatkan gambaran terhadap material.
Prinsipnya sama dengan sinar X yang digunakan untuk tubuh manusia,
tetapi panjang gelombang yang digunakan berbeda (lebih pendek).
- Ultrasonics, dengan menggunakan gelombang ultrasonic dengan frequensi antara 0.1 ~ 15 Mhz. Prinsipnya, gelombang ultrasonic
dipancarkan dalam material dan gelombang baliknya atau gelombang yang
sampai di sisi yang lain di bandingkan dengan kecepatan suara dari
material itu sendiri untuk mendapatkan gambaran posisi dari crack.
- Accustic emmision
Surface Crack
Untuk surface crack ada beberapa metode yang dapat digunakan, yaitu:
- Visual Optical, melihat/mencari crack yang berada dipermukaan material dengan bantuan optik.
- Liquid Penetrant, yaitu
dengan menyemprotkan/mengoleskan cairan berwana pada permukaan
material. Pada prinsipnya teknik ini untuk mempermudah penglihatan
saja.
- Magnetic Particles, cara ini dengan menggunakan serbuk magnetik yang disebarkan di permukaan benda uji. Pada saat crack ada dalam permukaan benda uji, maka akan terjadi kebocoran medan magnet di sekitar posisi crack, sehingga dengan mudah akan bisa dilihat oleh mata.
Setelah pengujian magnetic, maka benda uji akan menjadi bersifat magnet, karena pengaruh serbuk magnet tersebut, maka untuk menghilangkan efek itu digunakan metode demagnetization (proses menghilangkan medan magnet pada benda uji), salah satu caranya dengan menggunakan hammering (benda uji dipikul dengan hammer, sehingga timbul getaran yang akan melepaskan partikel magnet)
- Eddy current, prisipnya hampir sama dengan teknik medan magnet, tetapi disini medan listrik yang dipancarkan dari arus listrik bolak-balik, ketika ada crack maka medan listrik akan berubah dan perubahannya itu akan terbaca pada alat pengukur impedansi. Prinsip ini erat kaitannya dengan impedansi, maka halinya sangat dipengruhi oleh jarak antara benda uji dengan alat ukurnya.
Dari informasi diatas dapat diketahui, bahwa metode Non Destructive Testing sangat membantu dalam melakukan inspeksi dini akan timbulnya crack, untuk itu diperlukan teknologi ndt yang baik dan berkualitas, testing indonesia sebagai penyedia teknologi pengujian, memiliki beberapa teknologi ndt yang akan membantu anda dalam aktivitas ndt.
0 komentar:
Posting Komentar