Halooo... Senang berjumpa kembali ^^
ingat artikel saya yang sebelumnya? yups, saya membahas mengenai ultrasonic inspection. Jika saya sebelumnya membahas Ultrasonic Inspection, maka kali ini saya akan membahas tentang Radiographic Inspection. Nah dari kedua metode Ultrasonic & Radiographic Inspection ini, berfungsi untuk mendeteksi kerusakan dalam (inside crack). Berbeda dengan artikel-artikel saya yang sebelumnya seperti Visual Inspection dan Liquid Penetrant, metode tersebut berfungsi untuk mendeteksi kerusakan pada permukaan (surface crack). Oke kita kembali ke topik, kita akan langsung membahas tentang Radiographic Inspection dan bagaimana cara kerjanya.
ingat artikel saya yang sebelumnya? yups, saya membahas mengenai ultrasonic inspection. Jika saya sebelumnya membahas Ultrasonic Inspection, maka kali ini saya akan membahas tentang Radiographic Inspection. Nah dari kedua metode Ultrasonic & Radiographic Inspection ini, berfungsi untuk mendeteksi kerusakan dalam (inside crack). Berbeda dengan artikel-artikel saya yang sebelumnya seperti Visual Inspection dan Liquid Penetrant, metode tersebut berfungsi untuk mendeteksi kerusakan pada permukaan (surface crack). Oke kita kembali ke topik, kita akan langsung membahas tentang Radiographic Inspection dan bagaimana cara kerjanya.
Radiographic Inspection (Xray)
Radiographic Inspection (Xray), Metode NDT ini dapat untuk menemukan cacat pada
material dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma. Dengan
menggunakan sinar X untuk mendapatkan gambaran terhadap material.
Prinsipnya sama dengan sinar X yang digunakan untuk tubuh manusia,
tetapi panjang gelombang yang digunakan berbeda (lebih pendek).
Prinsipnya, sinar X dipancarkan menembus material yang diperiksa. Saat menembus objek, sebagian sinar akan diserap sehingga intensitasnya berkurang. Intensitas akhir kemudaian direkam pada film yang sensitif. Jika ada cacat pada material maka intensitas yang terekam pada film tentu akan bervariasi. Hasil rekaman pada film ini lah yang akan memeprlihatkan bagian material yang mengalami cacat.
Prinsipnya, sinar X dipancarkan menembus material yang diperiksa. Saat menembus objek, sebagian sinar akan diserap sehingga intensitasnya berkurang. Intensitas akhir kemudaian direkam pada film yang sensitif. Jika ada cacat pada material maka intensitas yang terekam pada film tentu akan bervariasi. Hasil rekaman pada film ini lah yang akan memeprlihatkan bagian material yang mengalami cacat.
Pengujian radiografi memiliki sensitivitas yang tinggi, untuk hampir
semua pendeteksian kecacatan sebagian besar, tapi akibatnya adalah
prosedur inspeksi yang lebih mahal daripada metode NDT alternatif. Ada
juga bahaya radiasi ketika menggunakan metode ini, dan beberaparetakan
yang normal berorientasi ke sumber radiasi menjalankan risiko tidak
terdeteksi. Kebutuhan untuk radiografi atau x-ray pemeriksaan mencakup
berbagai produk dari peralatan kamar gelap untuk
penetrameters.
penetrameters.
Radiasi yang digunakan dalam pengujian radiografi adalah energi yang lebih tinggi (panjang gelombang lebih pendek) versi dari gelombang elektromagnetik yang kita Lihat sebagai cahaya tampak. Radiasi dapat berasal dari generator X-ray atau sumber radioaktif.
- Faktor ketebalan benda uji tidak mempengaruhi. Hal ini mengingat daya tembus sinar γ sangat besar;
- Mampu menggambarkan bentuk cacat dengan baik;
- Memerlukan operator yang benar-benar berpengalaman;
- Setiap operator atau pekerja harus berlisensi;
- Efek radiasi sinar γ (gamma) berbahaya bagi manusia dan lingkungan;
Demikian deskripsi singkat mengenai Radiographic Inspection. Semoga ilmu yang saya berikan bermanfaat dan apabila ada kesalahan mohon dimaafkan. Karena kesempurnaan hanya milik Tuhan Y.M.E ^_^
kalau kalian mau informasi lebih lanjut, kunjungi saja TESTING INDONESIA ^_^
0 komentar:
Posting Komentar